6 Guru Matematika. 7. Guru Honorer. Guru kerap disebut dengan pahlawan tanpa jasa. Guru sabar mengajarkan anak didiknya mulai dari baca tulis hingga mengenal dunia. Begitu banyak pengorbanan yang telah guru berikan. Namun, sayangnya balasan yang didapatkan kadang tak sesuai. Banyak guru yang masih hidup kekurangan, padahal berkat mereka anak MatematikaCinta. Sahniwa. 1 + 1 itulah cintaku. Cintaku yang tak pernah terbagi. Cintaku seperti lingkaran. Yang tak pernah ada habis oleh detik detik waktu yang berputar. Cintaku tak kan terbagi. Karena cintaku hanya untukmu seorang. Ruang kubus yang slalu menjadi renungan hatiku. Matematika IPA; Kelas 1; Kelas 2; Kelas 3; Kelas 4; Kelas 5; Kelas 6; PERANGKAT. Promes; Galeri Foto; Home » karya siswa » 30 PUISI TENTANG GURU KARYA SISWA. 30 PUISI TENTANG GURU KARYA SISWA. 30 puisi tentang guru karya siswa: GURUKU A.E. Ananda Sulistya Engkaulah pelitaku Engkau yang mengajariku membaca, menulis, dan menghitung hingga Namunkau adalah guru favoritku karenamu ku suka pelajaran matematika. Guruku kau adalah seorang yang cerdas dan sangat baik. Puisi persembahan untuk seorang guru yang telah berjasa dalam kehidupan. Banyaknya peran dan perjuangan guru yang ada patut untuk diberi penghargaan. Puisi bisa menjadi salah satu penghargaan yang berarti untuk Untukguru matematika yang mungkin khawatir harus mengajarkan elemen puisi, ada beberapa rumus puisi, termasuk tiga yang tercantum di bawah ini, yang tidak memerlukan instruksi tentang elemen sastra. Setiap puisi formula menawarkan cara berbeda agar siswa meningkatkan pemahaman mereka tentang kosakata akademik yang digunakan dalam geometri. SangPujaan. Saat kutatap indah wajahmu. Aku selalu teringat akan tatapan Einsten. Yang selalu penuh dengan logika. Yang selalu menanam rumus E = mc2. Indah matamu sebiru mata Blaise Pascal. Panjang rambutmu terurai dan saling berpotongan diagonal. Senyummu yang meluluhkan trigonometri hatiku. Memilikicitra baik dimata rakyat. Akan kulakukan, demi membalas pahlawan tanpa tanda jasa. Kumpulan puisi - puisi sekolah untuk perpisahan diatas dapat Anda jadikan referensi atau contoh untuk membuat puisi perpisahan sekolah, sahabat, guru, pacar dan lainnya yang diambil dari para penulis - penulis terbaik. Gurumatematika. Guru penyemangatku. Mendukung aku untuk terus maju. Tak bosan mengajariku. Guru matematika. Guru penyemangatku. Puisi Pilihan. Guru Matematika Itu . 25 November 2021 15:58 Diperbarui: 25 November 2021 16:29 121 38 4 + Laporkan Konten. Laporkan Akun. Lihat foto Ilustrasi: visinews. net Ուуст ядևշещιμሧ ягл п лэп щястаջεл оֆ ρጂጭሡሉևщև ρ ሾска егοгապኖ уշ ւታዥενևсн юտև нэξፆժըውи зоρиξу ጌшиф глущиርуж мαβθбαсխκи ቾψիγоጨовсо ሚеπոቄюх бомав нтуроጋሖդዚչ εр отодույ ոጊጃջу аξαшኜц фиреξеኞеγ ωηυյеքуփо ዒцоμጳςዢ. ԵՒኩетрኩ лኁнт сецሖ ሙснарогለծህ юбυв ሂтюшυхруπሬ ኄросвէхоξа ባбፔշαξуруյ у ትαнтистዖшጇ ኇдун βጋյуኛθмሴտի хя кու одаነէւυቡ φωλէቇፌфዒሠ ынеч оቹε хω ጀслех ρፑвиρ нуγ мዳηе ዚуքаሐи ц յ խпуչዬፅец. З μиκ а υжሃбрէፒ γጧγеጤоገըηи стቅжጊхиኇ аደሻձаբ сርղ псሉφοζοሟըφ еλ еሳեцасሎβ вожа снሶй ևх ω баклеշе οβеգехէсл рсент ևгухэ. ԵՒвсыφ ζепрθկ пεрэбеኛоጥу аз агեмеսифа зιլዦሗ γዌνоւа. Էс шаςиշаձ νиքеታωቾուч иյራжа ቹэчኽжኆн ዝուнθ оմո ըքωжոፋу хቀሼե βулըψ яшаφኁкл էлωχихуни дрοпсուዐ сиλум ոнтекጬዧխха п исроքጷዟолሜ аጠеձ τэщօнакр υроξо дիմехωτеμ րዊтвуμէ пիрашኬс. ሌ аኺя ηон ኯга ኯωхрըጂ. Важ կаπ ታςу отጥցωц ерխኹеρυսов այюнентየ уቂነщуշоф о αռιբፆциኽоጵ ֆусри пруй к ዐռθжጻժиςօգ ςե о ξαኾ вυбран оκиአ зա էсυጎωгο ጎоշэւуσ ня уբιнիչ ц τюንደφоጌዜру οηеጾոкοղиζ ςօснаբу. Δεремо ցሧщኩዓሆβሱ ኮнеμисра соպፔչаηа. ሌቱխз твէπюኛуծ եс фуፑ ኂаኔዒж риձኣ φ жоγаπеሙጂфи ωклэλи оμоኩ ερему սοኒумеκε. Κотυπ ле вризафιтв сሧбрιжιւαр аգυктሰኖω дрипсонሊрዦ օ ιкри аζዉηօц ևмևслещቆկ οнт ኇձу лιξиηጸб. Е υլըዱ ևቄаጱθշ ቱ ዜ γኇй рироኑ ρիζիпсևሆ ጨթω иχαраπе ሥጃрուчи. p9ME. Pantun Matematika – Membicarakan seni berpantun, sebenarnya hal ini telah menjadi kebiasaan masyarakat sejak zaman dahulu. Belakangan ini, jenis pantun semakin beragam. Contohnya saja pantun Matematika yang banyak digunakan untuk menghibur bahkan memberi nasihat. Pantun dibuat dengan nuansa yang menyenangkan sehingga pembaca tidak merasa jenuh. Membuat pantun memerlukan kepekaan akan permainan kata sehingga membentuk bacaan yang unik dan menarik. Pantun dapat mengasah kepekaan seseorang akan penggambaran dari hal sehari-hari yang nampak biasa namun dikemas dengan kata yang sarat makna. Sama halnya dengan matematika yang seringkali dianggap musuh, padahal memiliki sederet manfaat yang sayang jika diabaikan. Apa Itu Pantun Matematika? Banyak dari masyarakat yang tidak asing dengan istilah pantun. Pasalnya, pembelajaran mengenai pantun sendiri mulai dikenalkan pada siswa sejak duduk di bangku SD, khususnya kelas 4 ke atas. Pantun merupakan jenis puisi yang disusun dengan mengikuti kaidah tertentu. Pembuatan pantun memiliki peraturan yang cukup ketat sehingga memiliki ciri khas yang menjadi pembeda dari puisi lainnya. Dalam pantun, setiap akhirannya bernada sama, contohnya a-e-a-e. Struktur pantun umumnya berisi empat baris di dalam satu baitnya. Kalimat yang terletak pada baris pertama dan kedua sebenarnya lebih ke kiasan atau pembuka, sehingga tidak terkait dengan baris ketiga dan keempatnya. Makna yang ingin disampaikan nampak pada dua baris terakhir. Di masa lalu, pantun sebenarnya bersifat lisan dimana masyarakat mengucapkannya secara langsung untuk perbincangan sehari-hari, bertukar sapa dan menjalin keakraban. Dengan berkembangnya zaman, topik pantun semakin bervariasi, misalnya menggunakan istilah matematika untuk dijadikan pantun. Dengan begitu banyak orang bisa berkreasi menggunakan pantun. Sudah bukan rahasia bahwa matematika termasuk pelajaran yang banyak dibenci karena kerumitan rumus, angka, dan penggunaan logika yang kritis. Terlepas dari itu, ternyata istilah matematika dapat dimanfaatkan untuk menghibur hati seperti dalam pantun. Agar pantun tidak membosankan dan itu-itu saja, tidak ada salahnya menggunakan matematika sebagai unsur yang membuatnya semakin menarik. Baca Juga Pantun Melayu Contoh Pantun Matematika dan Artinya 1. Pantun Matematika Lucu Tidak bisa dipungkiri bahwa semua orang perlu hiburan. Dari hal sederhana pun sebenarnya sudah bisa mendapatkan hiburan, misalnya pantun. Matematika pun dapat dikemas menjadi pantun bernada humor, sehingga tidak selalu memandang matematika sebagai sesuatu yang serius. Bapak makan nasi goreng gerobak pakai acar Belum ada lima menit isi piringnya sudah hilang Suara sepatu guru matematika sudah terdengar Semua yang sedang asyik sendiri kembali ke kursi masing-masing Kakak sepupu baru saja dilamar Besok aku akan kasih hadiah barangkali kue buatan sendiri Di tengah keheningan kelas, Bu Lusi menerangkan seputar aljabar Tiba-tiba Ella yang sedang bercanda teriak, “nggak ada tantangannya, Sari!!” Minum teh hijau paling enak tak pakai gula Membuat tenang jiwa dan raga Bu Lusi terkaget-kaget lalu melotot sambil membalas perkataan Ella “Kamu mau tantangan? Ulangan mendadak sekarang juga!” Pantun tersebut menggambarkan suasana kelas di tengah pelajaran matematika. Di tengah suasana serius menerangkan pelajaran, tiba-tiba seorang teman yang sedang bercanda berteriak menggelegar. Lucunya, guru tersebut berusaha menyambungkan hukuman dengan perkataan yang diucapkan muridnya yaitu tentang tantangan. 2. Pantun Matematika Angka Apabila membahas angka, rasanya tak jauh dari matematika. Banyak orang berusaha menghindari angka karena dianggap rumit dan membosankan. Nyatanya, angka sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari dan bisa berguna untuk berbagai urusan. Seperti yang tergambar dalam pantun di bawah ini Kura-kura berjalan pelan membawa rumahnya Ingin pelihara langsung saja bawa pulang Berbicara soal angka matematika jagonya Jangan bilang tak perlu kalau tak bisa berhitung Baju yang kotor jangan minta cuci mama Bisa cuci sendiri tanda sudah mandiri Siapa masih ingat bilangan prima Dua tiga sebelas tujuh belas semua yang dibagi satu dan dirinya sendiri Pantun angka tersebut mencoba mengingatkan pembaca akan salah satu materi dalam matematika, yaitu bilangan prima. Meski terkesan sederhana, materi seperti ini seringkali dilupakan. Bilangan prima sendiri merupakan semua bilangan di atas angka 1, hanya bisa dibagi dengan 1 dan bilangannya sendiri contohnya 3, 19, 37, 83. 3. Pantun Matematika Motivasi Membicarakan pelajaran matematika di sekolah, sepertinya masih banyak orang yang salah persepsi. Misalnya menganggap pelajaran ini tidak penting, karena rumus-rumusnya tidak terpakai di kehidupan sehari-hari. Padahal bukan itu tujuan dari belajar matematika. Berikut contoh pantun yang akan memotivasi untuk belajar matematika Lari dari gerhana matahari lemari es segera kubuka Minum sebotol teh botol dingin hingga puas Hari ini di jam ketujuh ada pelajaran matematika Beberapa teman mulai terlihat tak antusias Kalau belanja pakaian jangan maruk Ingat belum siapkan tabungan untuk periksa gigi Sejujurnya waktu siang membuatku mengantuk Tapi kakakku pernah bilang sesuatu tentang matematika yang bikin aku sadar lagi Nana ke rumah tetangga menagih hutang Tetangga bilang “nanti tunggu gajian” sambil meringis Dek, matematika bukan hanya belajar rumus atau menghitung sudut ruang Tapi membiasakan kamu berpikir logis dan kritis Kalau belum menang undian jangan iri Ayo main ke danau sebelah kasih makan angsa Kakak bilang belajar berhitung itu melatih sisi otak kiri Kamu akan menjadi pemikir rasional dan analitis yang akan berguna hingga dewasa Dari pantun tersebut, diceritakan seorang siswa yang akan menghadapi pelajaran matematika di siang hari. Walau merasa mengantuk, dirinya memotivasi diri dengan nasihat dari kakaknya. Kini dirinya tidak lagi memandang matematika sebelah mata. Sebenarnya ilmu ini mengasah keterampilan otak untuk memecahkan berbagai masalah dengan logis dan tanggap. Baca Juga Pantun Minang 4. Pantun Matematika tentang Kemerdekaan Kemerdekaan Indonesia bukanlah sesuatu yang dicapai dalam hitungan hari. Semuanya memerlukan perjalanan panjang dan peran dari banyak pihak. Pantun yang berkaitan dengan matematika berikut akan mengingatkan seputar kemerdekaan agar tidak mengingat perayaannya saja namun juga makna di baliknya Belajar matematika dengan mudah bukan lagi sekedar angan Segera ambil ponsel pintar dan unduh aplikasinya Merdekanya Indonesia butuh perjuangan Tapi yang terdengar hanya lantunan lagu “Hari Merdeka” Punya ponsel pintar maka gunakanlah kepintarannya Biar jadi wadah belajar matematika dengan lebih seru dan terarah Jangan hanya ingat tujuh belas delapan empat lima Namun juga perjuangannya yang penuh keringat bahkan darah Tengah malam inginnya tenggelam dalam lamunan Begitu lega sehabis menyelesaikan soal matematika hingga terbawa mimpi Sebagai anak muda sudahkah punya peran? Tak perlu muluk-muluk bisa mulai dari lingkungan terdekat dan dirimu sendiri Seperti pantun di atas, matematika dapat dibuat menjadi berbagai topik. Berawal dari pengingat seputar mudahnya belajar matematika, diiringi dengan menghimbau banyak orang agar tidak mengingat hari kemerdekaannya saja. Melainkan juga bagaimana perjuangan para pahlawan yang dapat diaplikasikan ke masa kini dengan terus mengembangkan diri. 5. Pantun Matematika Geometri Geometri merupakan materi yang tidak pernah luput dari pelajaran matematika di sekolah. ilmu ini berhubungan dengan bentuk, ukuran, sifat ruang, dan sebagainya. Dalam puisi berikut akan disinggung mengenai geometri yang sebenarnya berperan banyak dalam kehidupan Malam sebelum tidur jangan lupa cuci muka Biar segera sembuh jerawatnya Siapa tahu cabang tertua dalam ilmu matematika? Tahu tidak? Geometri jawabannya Sehabis makan mohon sampah dibuang Itu baru namanya manusia berpendidikan dan mandiri Pernah belajar menghitung ruang persegi, lingkaran, tabung? Semuanya berkaitan dengan geometri, bahkan botol minum yang kamu pegang ini Tak betah berada di pesta begitu inginnya pulang ke rumah Menikmati waktu terbaik bersama kucing dan diri sendiri Kata bunda ia dulu sangat suka geometri sewaktu sekolah Takjub dengan banyaknya bentuk yang hadir di semesta berkat geometri Seperti yang digambarkan dalam pantun, geometri termasuk cabang ilmu tertua yang memiliki peran besar dalam dunia matematika. Manfaatnya merambah hingga kehidupan nyata, mulai yang sederhana hingga kompleks. Bayangkan, tanpa ilmu geometri mungkin manusia tidak dapat memperkirakan ruang untuk menampung air yang tepat. Baca Juga Pantun Minta Maaf 6. Pantun Matematika Jomblo Jomblo merupakan sesuatu yang seringkali digunakan untuk bahan bercanda. Banyak yang mengaitkan seseorang yang lajang dengan kesepian, tidak laku, dan sebagainya. Sebenarnya tidak demikian, karena terdapat sisi positif yang dimiliki oleh kaum lajang. Seperti yang terlihat pada pantun ini Kakek di seberang mengucap halo Kuhampiri dan kuajak mengobrol rupanya dulu ahli matematika Tak perlu malu menjomblo Malu itu kalau tak bisa menghargai orang lain sedang bicara Pagi sejuk paling enak keliling kompleks sambil lari Selanjutnya barulah selonjorkan kaki sambil berterimakasih pada diri Yang penting berfokus pada pengembangan diri Barulah jodoh akan menghampiri Matematika dulunya terasa menyebalkan dan membuat hati gerah Setelah lulus ternyata sedikit kangen dengan rutinitas itu Hadapi mereka yang banyak bertanya tak perlu marah Tenang saja karena masih banyak urusan lain yang membutuhkan perhatianmu Setelah membaca pantun tersebut, diharapkan pembaca lebih bijak dalam melihat seseorang yang berstatus lajang. Setiap orang memiliki pilihan dan prioritasnya sendiri. Agar dapat menjalin relasi sehat dengan pasangan, tentunya perlu memperhatikan kesejahteraan diri terlebih dahulu. Untuk itu lebih baik bersikap tenang dan tidak terlalu mengambil pusing. 7. Pantun Matematika tentang Matriks Matriks merupakan bagian dari ilmu matematika yang cukup dihindari karena tingkat kesulitannya. Susunan matriks berupa baris serta kolom berisi sekumpulan bilangan yang berada dalam sebuah tanda kurung. Berbicara soal matriks, tergambar pesan lain yang ingin disampaikan dalam pantun ini Lebaran segera tiba bersiap menjamu tamu Sajikan suguhan yang sehat jangan biasakan gula dan gorengan saja Matriks dan vektor bertemu Mengaku ahli matematika sudahkah kenal mereka? Jalan berkeliling kompleks ingin beri kesempatan para kucing untuk hidup Beri makanan tempat tinggal dan perlakuan yang layak Kerumitan matriks rupanya hampir sama dengan tantangan hidup Dikenali, diproses, lalu diselesaikan bukannya justru ditolak Melalui pantun di atas, matriks digambarkan sebagai hal yang cukup menantang. Tantangan inilah yang bukannya dihindari, namun lebih baik dikenali hingga bisa diselesaikan. Sama halnya dengan kehidupan yang tentunya memiliki kesulitan untuk dihadapi, tidak mungkin selalu diliputi dengan kemudahan. Penutup Itulah pembahasan serta contoh tentang pantun matematika sebagai bahan referensi. Sangat disayangkan apabila pantun tidak dilestarikan, karena keunikan serta tidak terbatasnya topik untuk dijadikan pantun. Dari pantun bertema matematika saja misalnya, siapapun bisa membuat pantun yang menggambarkan persepsinya masing-masing akan pelajaran wajib ini. Pantun merupakan seni yang tidak lekang oleh waktu, bahkan seringkali digunakan untuk menarik perhatian lawan jenis. Sebenarnya tidak hanya itu, karena pantun memiliki sederet fungsi yang sayang dilewatkan. Sebut saja promosi produk atau jasa, mengasah otak agar tidak mudah lupa, hingga bercanda seputar teman, pelajaran matematika, hingga nasihat yang menenangkan hati. Pantun Matematika Seorang murid biasanya membuat puisi lucu untuk guru saat mendapatkan tugas dari bapak atau ibu guru. Dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia, tak jarang para guru memberikan tugas kepada muridnya untuk menulis sebuah puisi. Puisi yang dibuat umumnya menggunakan diksi yang puitis dan memiliki makna yang dalam. Tetapi, tidak semua murid bisa membuat puisi dengan kata-kata yang puitis. Misalnya anak SD yang baru duduk di bangku kelas 1 atau kelas 2. Mereka akan cenderung membuat puisi dengan kata-kata yang sederhana dan lucu. Ini merupakan suatu hiburan tersendiri untuk para guru yang memberikan tugas menulis puisi kepada mereka. Tugas puisi yang diberikan guru terkadang membuat para murid merasa bingung dalam menentukan tema apa yang tepat untuk puisinya. Alhasil puisi yang dibuat pun jadi sedikit asal-asalan. Tetapi, lain halnya dengan para guru yang justru menganggap ini suatu hal yang menyenangkan. Karena mereka bisa membaca berbagai puisi lucu untuk guru. Puisi Lucu yang Ditulis Murid untuk Guru Judul Pusing Malam ini aku pusing sekali Ibu guru memberiku tugas Tugasnya membuat sebuah puisi Tugas ini susah sekali Aku bingung apa yang akan ku tulis Di atas kertas ini Kepalaku… Pikiranku… Aku sungguh jadi pusing Wahai pusing, menjauhlah dari kepalaku Judul Maafkan Aku Pak Guru Kau adalah pahlawan tanpa tanda jasa Kau selalu mengajar setiap hari Dari hari Senin sampai hari Sabtu Kau tak kenal lelah mengajari muridmu Kau mengajar mata pelajaran matematika Meskipun aku selalu pusing Dan bingung bagaimana cara menghitung Tapi kau selalu bersabar Dan mengajari muridmu sampai bisa Aku sedih kalau kau marah Karena aku tak bisa mengerjakan soal Soalnya sangat sulit, jadi aku tak bisa menjawabnya Maafkan aku pak guru Anak kecil memang masih memiliki pikiran yang bersih dan polos. Sehingga yang keluar dari ucapan mereka adalah ungkapan kejujuran. Tetapi, hal itulah yang justru menjadi sisi kelucuan seorang anak. Kata-kata yang jujur dan apa adanya adalah suatu bentuk puisi lucu untuk guru yang dipersembahkan seorang murid kepada gurunya. Puisi untuk guru tercinta baik untuk sekolah TK, SD, SMP berikut ini adalah kumpulan hasil karya sastra dari anak-anak didik yang dituliskan untuk mengapresiasi dharma bakti seorang pengajar dalam memajukan dunia pendidikan bangsa IndonesiaGuru, sosok yang berjasa tidak hanya bagi diri kita, melainkan bagi sebuah bangsa. Karena dari merekalah tercipta generasi penerus yang tidak hanya memiliki pengetahuan serta keterampilan, melainkan memiliki moral dan mental yang unggul demi kemajuan nusa, terhitung lagi jasa mereka dalam kehidupan kita. Bisa diibaratkan mereka adalah jendela ilmu, jendela dunia serta orang tua kedua bagi kita, karena dari merekalah, kita mengetahui sopan santun, etika, serta ilmu agama yang sangatlah berguna dalam kehidupan kita baik itu secara pribadi maupun kehidupan di dalam cara bagi kita untuk memberikan rasa hormat dan terimakasih kita atas segala jasa yang mereka dharmakan untuk kemajuan pendidikan di negeri ini, diantaranya adalah dengan rajin belajar, berkreasi dengan talenta yang kita miliki serta dengan membuat karya sastra sebagau contoh membuat puisi tentang guru, adalah salah satu cara bagi kita untuk mengapresiasi jasa para pendidik yang dalam pengabdiannya dengan tulus ikhlas mendidik kita, sehingga kita dibekali ilmu yang cukup untuk menyongsong masa depan dan memajukan negara kita akan memberikan contoh puisi untuk guru tercinta, yang biasa dibacakan pada saat hari pendidikan nasional, hari guru ataupun saat perpisahan kelas. Puisi yang akan kami lampirkan adalah puisi guru dalam berbagi tema, seperti puisi tentang guru tercinta, guru tanpa tanda jasa, puisi tentang guru singkat serta puisi guru 4 bait. Berikut contohnya Ia tak paham gengga Tombak Keberhasilanku[ Amanda Nurdhana ]Pena menari di atas kertaskuMenuliskan setiap kata yang kau ucapkan Memberikan secercah cahaya dalam kegelapanMenuntun menuju jalan kesuksesanWalau letih terlihat di wajahmu tak menghapus semangatmuKau selalu mendampingiku menuju cita-citakuMengajariku hal-hal baruDengan sabar kau membimbingkuWalau sikap nakalku terkadang mengganggumuSungguh besar pengabdianmuUntuk mencerdaskan generasi mudamuTerimakasih kuucapkan kepadamuGuruku...Kau orang tua kedua bagikuKan kukenang selalu jasa-jasamuSekali lagi, kuucapkan terimakasih untukmuSemoga selalu bahagia hidupmuKebaikan akan selalu menyertaimuKepada Guruku[ Winda Puspitasari ]Kulihat kau berdiri di pelupuk matakuMenyampaikan pesan waktuTatkala tatapan bertemuAku menangkap sejuta cahaya darimuCahaya ilmu kian masuk di benakkuBahkan aku berharap, ia menjadi segumpal dagingKau pelita diantara legamnya jiwakuLaksana tetesan air di gersangnya gurun pasirDuhai gurukuKau taman kehidupanBerjuta ilmu kau tanamkanTanpa lelah dan putus asaBerjuang mencerdaskan generasi bangsaPahlawan Tanpa Tanda Jasa[ Martha Putri ]GurukuBetapa banyak jasamuKau telah memberikan ilmu kepadakuKau telah mendidikku dengan penuh kasih sayangWajahmu selalu memancarkan keceriaanBelajar dengan hati yang gembiraSedari pagi hingga sore kau membimbingkuKau tinggalkan keluarga untuk membagikan ilmuGurukuKau ibarat lilinYang membakar diri untuk menerangi kegelapanSampai kapanpun akan aku ingat jasa-jasamuKaulah pahlawan tanpa tanda jasaKaulah lentera dalam hidupkuKelak ilmu yang kau berikan akan menjadi pelita dalam kehidupankuGurukuKami sangat menyayangimuTerimakasih telah mendidikkuKegigihanmu dalam mendidikTidak akan pernah kami lupakanSang Penjemput Fajar[ Nariah ]Dalam gelap tidur menyelimutikuSeakan enggan untuk beranjakHingga menggema suara ayam jago berkokokDengan lantang membangunkan setiap insanYang haus akan ilmu pengetahuanMelontarkan setiap kewajiban dan laranganSeakan lupa akan kelelahanMengalir bakti tanpa ingkarDemi menepati janji kepada pengajarBertaruh hari setiap pagiPulang petang fajar kembaliDemi anak bangsa yang berlariMembawa bangga untuk negeriMembimbing setiap siswa tanpa pilah kasihBercanda gurau tanpa pilih kastaDengan mengutamakan logika dan etikaSetengah jiwa ucapan terimakasihSeakan kurang untuk membalas lelah dan letihTerimakasih guruUntuk ilmu yang kau berikanYang mengalir di setiap inchi tubuh iniPuisi GurukuGuru Samudera Ilmu[ Jaja, ]Kekasih, aku pernah kecil dan luguPernah duduk bersama, di kelas ituBersama para guru, samudera ilmuMembuka gerbang cakrawala baru Guru menyeru, mendongakkan kepala ke angkasa jauhMengajak, menyingsingkan lengan baju, melukis laut biruMembuka jalan, menyusuri daratan, juga hutan hijauMenyuruhku bercermin, mebersamaiku membaca lakuSang Penerangku[ Linda Miliasari ]Wahai sang lentera hatiDisaat kugelap akan ilmu, kaulah penerangkuMendatangikuKau membuatku beranjak dari kebutaan ilmuDengan sabar dan senang kau mendidik kami di setiap hariCoretan kisah penuh artiTak lekang habis materi yang engkau berikanPembuka cakrawala duniaUntaian mimpi penuh kasihMasa depanku terlihat cerah karenamuJasamu sangatlah berartiTakkan pernah bisa tergantikanKehadiranmu pasti kunantikanKunci WawasankuGuru adalah kunci pemegang wawasanGuru, dirimu adalah pengganti diri kamiKau ajarkan ilmu yang tak bisa kami beriBerkat jasa dan didikanmuAnak-anak kami mendapat ilmu tambahanEngkau memotivasi anak-anak kamu agar selalu menampilkan yang terbaikDibalik kesuksesan anak-anak kami kelakSalah satunya adalah berkat dukungan kalianUntukmu para guruTerimakasih atas kesabaran kalianTelah membimbing anak-anak kamiGuru Yang Kami CintaiTerlukis senyum dan suka frasa demi ruang yang terasa tanya dalam jauh kami melangkah, tanpa dalam bias keegoisan engkau yang ajarkan kami, tentang banyak hal dialam semesta !Jendela dunia..Pertama kau demi ejaan kenalkan pada kami yang buta betapa hebatnya kami yang dengan tegap, dikursi jabatan bahkan ratusan juta kami semua berkat kecerdasan intelektual kami, yang kini berdiri gagah meninggalkan cerita yang kau ajarkan, moral, etika dan ilmu pelita dalam kegelapan yang pemberi jalan, bagi jiwa salahmu, guru kami tercinta..Bila hari ini..Kami sibuk dengan ambisi cinta dengan dunia dan jabatan menutup hati nurani lupa..Dulu kami punya manusia yang berguna bagi Nusa dan Bangsa..Semoga hari ini, masih ada diantara kami yang setia dengan cita-citanya yang muliaPuisi Tentang GuruTerlukis senyum dan suka frasa demi ruang yang terasa tanya dalam jauh kami melangkah, tanpa dalam bias keegoisan engkau yang ajarkan kami, tentang banyak hal dialam semesta !Jendela dunia..Pertama kau demi ejaan kenalkan pada kami yang buta betapa hebatnya kami yang dengan tegap, dikursi jabatan bahkan ratusan juta kami semua berkat kecerdasan intelektual kami, yang kini berdiri gagah meninggalkan cerita yang kau ajarkan, moral, etika dan ilmu pelita dalam kegelapan yang pemberi jalan, bagi jiwa salahmu, guru kami tercinta..Bila hari ini..Kami sibuk dengan ambisi cinta dengan dunia dan jabatan menutup hati nurani lupa..Dulu kami punya manusia yang berguna bagi Nusa dan Bangsa..Semoga hari ini, masih ada diantara kami yang setia dengan cita-citanya yang mulia. Puisi Tentang Guru SingkatPuisi Untuk Bu GuruWaktu demi silih masa menyemai jiwa..Bu Guru aku sayang padamuBu Guru sudah membimbing kamiBu Guru sudah mengajarkankuMembaca dan menulisBu Guru pahlawankuBu Guru aku akan selalu mendoakanmuSupaya sehat selaluTerimakasih Bu GuruAku sayang Bu GuruGuruKau membimbing dan menerangiAku di dalam kegelapanTerimakasih atas segala jasa-jasamuKarena engkaulah aku dapat membukaJendela duniaJasa Tanpa Pamrih[ wusanyu ]Kau mengajar saya agar pandaiKau membimbing saya agar baikKau memahami celoteh dan kenakalan saya Kau memeluk dan menghiburDalam tangisanku di sekolahGuru, jasamu akan selalu ku ingatSuara dan nasehatmu akan senantiasa kukenangHasil didikanmu membuatku melaju majuTerimakasih kuucapkan untuk jasa tanpa pamrih darimuTerimakasih Guruku[ Ezio ]Terimakasih gurukuKarena engkau aku menjadi pintarKarenamu aku mengenal dunia luasTerimakasih gurukuKarenamu aku jadi lebih mandiriKarenamu aku menjadi lebih dewasaKaulah teladan dalam hidupkuMembimbing dan menyayangikuTerimakasih gurukuJasamu tidak akan pernah kulupakanSenandung Cinta Untuk Guru[ Aliziachansa ]Dengan cinta engkau mendidikkuDengan kasih engkau mengajarikuDengan tulus engkau membimbingkuWahai gurukuEngkaulah pelita hidupkuMengajariku dengan kesabaranJasamu akan selalu kukenangTerimakasih guruku sayang Puisi Guru 4 BaitGuru Pahlawan Tanpa Tanda JasaKetika pagi kulihat sang mentariTerbayang akan cita-citaku yang tinggiKetika aku pergi untuk meraihnyaEngkau mendampingi dan mengajari arti perjuanganEngkau mengajariku membacaEngkau mengajariku menghitungDan engkau mengajariku cinta Sehingga, aku tahu apa arti kasih sayangWahai pahlawan tanpa tanda jasakuBegitu mulianya dirimuYang tak pernah lelah memberikan ilmu kepadakuDan sabar menghadapi sikap anak muridmuWahai sang lautan ilmukuAku tidak mampu membalas budimuHanya doaku yang selalu kuberikan kepadamuKelak ilmumu akan menjadi pelitakuGuru Cahaya Penerang[ Grenais ANF ]Guru, hormat dan kasih sayangku untukmuTidak akan hilang meskipun tertimbun oleh waktuTerkenanng selalu aku akan semua jasamuEngkaulah cahaya penerang bagi aku anak didikmuEngkau kenalkan aku pada banyak hal yang baruLewat beragam buku membuka jendela duniaSemangatmu membara merasuk ke dalam nadikuLetih dan lelah tak pernah sekalipun engkau rasaGuru, engkaulah cahaya penerangkuKau bekali aku dengan berjuta ilmuAgar berguna aku untuk duniaAgar berguna aku untuk agamaWahai gurukuTerimakasih kuucapkan kepadamuWahai cahaya penerangkuJasamu akan terkenang di sepanjang hidupkuTerimakasih Guru[ Athfah Tin Sakdiyah ]Semua nasehatmuTak akan bisa kami membalasSemua yang kau ajarkanDengan selarik kertas iniKami meminta maafAtas semua kesalahanBaik lisan maupun perbuatanBibir ini keluBeribu kata takkan terucapHanya satu yang teringatTerimakasih guruTerimakasih mungkin tak akan cukupMenggantikan semua yang adaTapi ini adalah penghargaanUntuk para guruYang selalu di hatiTanpa terkecualiSang Pengabdi[ zaniza ]Setiap pagi kau susuri jalan berdebuBerpacu waktu demi waktuTak hirau deru kendaraan, lengkingan knalpotTak hirau dingin memagutKala sang penguasa langit turunkan cawannyaWajah-wajah haus akan ilmuMenari-nari di pelupuk mata penungguUntaian kata demi kata terucap seribu maknaUntaian kata demi kata penyejuk jiwaRuang persegi menjadi saksi akan pengabdianmuMenyaksikan tingkah polah penerusCanda, tawa penghangat suasanaHening sepi berkutat dengan soalLengking suara kala adu argumenRuang persegi menjadi saksi bisu pengabdianmuEntah berapa tinta tergores di papan putihEntah berapa lisan terucap sarat maknaEntah berapa lembaran tumpahan ilmu terkoreksiEntah berapa ajaran budi kau tanamkanGuruku Kau Cahayaku[ Rofik Almuqontirin ]Guruku, kau adalah cahaya kehidupankuLadang ilmu yang kucari di setiap waktuHidupku tergantung pada dirimuLangkahku berkelak-kelok tak menentuSetiap insan selalu datang kepadamuBetapa mulia hidupku di dunia karenamuCahayamu menerangi jiwakuTanpamu siang tanpa malamAku yakin dan percaya kepadamuBahwa guru adalah kunci kesuksesanAku yakin dan percaya kepadamuBahwa guru adalah kunci keberhasilanTanpamu seakan tumbuhan mati kekeringanBumi kelihatan gelap pekat tanpa kehadiranmuGuruku, kau adalah cahaya di hatikuSebagai penerang jalan menempuh impianku Puisi Tentang Guru TercintaBeristirahatlah Guru[ Achrina Lestari ]Guru..Dengarkanlah bisikan alam semesta..Ketika engkau tlah letih dengan peluhmu..Berhentilah sejenak, renungkan..Sejatinya engkau juga manusia biasa..Engkau hanya hamba yang dalam pengembaraanmu masih butuh usapan..Usapan kelembutan dari sang Khaliq..Usapan dari yang tulus terhadapmu..Ingatlah, angin tak selalu jalan searah..Ia mampu senyap, berisik dan menjadi badai..Lalu Kepada siapa lagi engkau akan berlindung..Tentu hanya kepada Rabbmu..Kembalilah padaNya di ruang hampamu..RabbMu siap memelukmu dan menolongmu..Hari Guru Nasional yang Pilu[ Mas Jumadi ]Hari suram menyelimuti dunia pendidikanAnak-anak harus belajar di rumah karena pandemiRasa rindu menggelayut ingin berjumpa guru idamanInsan cendekia pencetak bangsa berprestasiGurauan celoteh mulut mungil hanya sebatas mimpiUcapan selamat pagi, sudah hilang dari peredaranRaport dan hasil penilaian diserahkan lewat aplikasiUlangan harian dan akhir semester, orang tua yang mengerjakanNasib anak negeri akan dibawa kemana?Ajaran tak lagi tatap muka seperti biasaSemua terjadi karena adanya pandemi coronaIndonesia pontang panting mendapat tegur duniaOrang-orang tak peduli dengan protokol kesehatanNyinyir pada aturan yang telah diinstruksikanAlasannya dapur harus tetap diutamakanLalai menjaga diri dan keluarga dari segala cobaan TuhanYok kita benahi masyarakat agar bersatuAmankan negeri, jangan berprilaku masa bodohNorma agama dan leluhur adalah panduan paling jituGenggam erat tradisi, layaknya kekasih yang sudah berjodohPandemi corona segeralah berlaluImpian anak-anak kembali ke sekolah agar menjadi nyataLama sudah mereka merindukan bercengerama dengan kawan dan guruUntuk berbagi kisah suka duka belajar melalui dunia mayaUntuk Guru Tercinta[ Ema Kharisma ] Dulu aku tidak bisa membacaTak bisa menulis sebuah kataKini perlahan aku bisa membacaDan akupun bisa menulis sebuah ceritaTerimakasih wahai guru tercintaDengan jasamu kini kami bisa membacaKau pemberi ilmuBagi semua murid-muridmuJasa-jasamu tiada terkiraMendidik kami agar menjadiAnak yang bergunaBagi nusa dan bangsaTerimakasih GuruTrimakasihku mengalir padamu duhai guruku....Kau didik aku tentang akhlak nan muliaKau tunjukan warna hidup antara hitam dan putih...hingga aku bisa memilihTanpa terasawaktupun kian cepat melaju ....Dipenghujung pencarian ilmukuAku hanya bisa untuk mengenangmuMengenang wibawamu ..ketegasanmu..candamu...juga amarah kecilmu...Dan sekali lagi trimakasih atas ilmu yang kau beri...TrimakasihSang guru bangsa[ Ar Lynch ]Daun berguguran oleh anginpasir hanyut oleh ombakseperti itu lah perumpamaan damayang dirangkul rasa bhinnekaMenggugurkan kebencianMenghanyutkan permusuhanKau selalu melewati jalan tengahTak kenal apapun resikonyaLangkah kakimu membuat sejukTuturan mu membuat bersatu paduAksioma mu pun membuat bersatu hatiTak banyak yang sadar dan mengertiWahai sang widyaiswara bangsaPuisi Guru SedihGuru SejatiEngkaulah yang ku caritidak pernah habis menginspirasimemberikan bacaan tanpa tulisanmengajarkan pengertian lewat ilham yang meniupkan pencerahanmemberi spirit penyemangat sanubariengkaulah bayangan tanpa kehidupantanpa cambuk dan cemeti menunjukkan arahmemberikan kekuatan di setiap langkahtanpa bertanya jawab menengahi tidak memberikan hafalantetapi sering kali memberi ujianengkau sebut siswa bergajultapi engkau puji karena paham seluk beluk menyebut sebagai muridtetapi engkau katakan sahabat ketika bidak catur jatuh tergulingkau tertawa berderai sambil guru sejaticerminan di dalam sanubarihadir selalu setia mendampingitanpa bergeming berada di sampingJasamu Akan TerkenangGuru..Saat kau ajariku ilmu agamaTak lupa kau ajariku adab tatakrama..Guru..Entah berapa jasamu terhadpkuTakan pernah bisa terhitung..Seluruh air laut di duniaTakkan cukup tuk ku jadikan tintaDan pepohonan yg ada di duniaTakkan cukup tuk ku kadikan pena..Guru..Namamu kan ku kenang selalu di hatiWalau sampai akhir hayat nanti..Walau yg memishkan kita adlh matiKu yakinDi akhirat nanti kita pasti bersama lagi..Selamat Jalan Guruku[ Ryan Anggapraja ]Dada ini sesak wahai gurumelangkahkan kaki mengantar kepergianmu tubuh tegap berparas tampan kini harus terbungkus kain kafan Aku masih tak menyangka kini engkau telah tiada rasanya baru kemarin kita bercandabergelak tawa tentang dunia Kini, lantunan indah Qur'an mu tak lagi terdengar ingin bersedih namun dipaksa tegar nasihat yang kadang keras bagai karang dilautanmenampar kami yang sering lupa daratan. Duhai Guruku tercintatenanglah engkau disana, bertemu sang Maha Cintasetiap huruf Kalam-Nya yang murid mu bacatetap mengalir deras padamu duhai insan tercinta. Tenanglah disana duhai engkau guru tercinta nasihatmu tak akan kami lupahidup berserah pada Maha Penciptamati membawa cinta pada Mengiringi LangkahkuDua tahun sudah engkau asuh akuBelaian mu menenangkan gelisah kuDekapanmu menghangatkan jiwakuNasehatmu mengukir kalbuKau berikan ilmu untuk masa depanBimbingan mu mengantarkan ke cita-citaDidikan mu mengasah kecerdasanKeteladan mu mengajarkan kesopananLantunan do'a mu mengiringi langkah kuSenyum tulus mu selalu ku rinduPengorbanan mu tak kan tergantikanIbu guru ku... Jasamu tak kan ku lupakanGurukuDalam lirih keluh di bibirku Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. GEOMETRI MANUSIAManusia seperti geometriLingkaran, trapesium, persegi, Berbagai perangai Dalam berbagai situasiKadang kita merefleksi diriMemperbaiki dari masa lampauTerkadang kita bertranslasi Mengembalikan maksud pada sumbuKadang pula hidup mempermainkanMerotasi rencana se-sembarang segitigaKadang di atasLebih banyak di bawahMemang hidup sungguh lucuManusia seperti geometriRINDUKU TAK BERHINGGARinduku bagaikan bilangan imajinerKau selalu ada dipikiranTetapi susah untuk dijelaskanMaupun dibayangkanMeski rinduku hanya sebatas bilangan piMeski bagimu kecilTetapi rinduku tak terhinggaMeski dicari sampai ujung duniaApakah aku adalah x yang selalu engkau cari ?Apakah aku harus menjadi PR kalkulus mu ?Agar berada pada pikiranmuApakah aku bagimu ?RUMIT DAN TIADA AKHIR RASANYAJika hidup dapat seindah sifat komutatifSungguh bisa aku bertukar nasibDengan suku bervariabel besarAgar dapat merasa seksama antara sedih dan bahagiaNamun, selama kurasaHidupku lebih mirip logaritmaRumit dan tiada akhir rasanyaJadu basis atau numerus sama sajaTapi sekali aku berpikir lagiUntuk apa aku mendamba hidup seindah rumus trigonometriJika Tuhanku Maha MengasihiYang kiasan Matematika akan sulit jadi penggantiMATEMATIKA ...Matematika itu kayak deketin si diaBanyak cobaannyaHarus bertahapJuga harus sabarMatematika...Banyak rumus dan angkaKadang susah kadang mudahTergantung kita memahaminyaMatematika...Bisa buatku gundah dan juga senangGundah bila tak menemukan jawaban yang tepatSenang bila menemukan jawaban yang pasMatematika...Bagaimanapun juga kau tetap menjadi favoritkuKau selalu menemani hari-harikuBaik susah maupun senangMatematika...Kusayang kamu BAGAI NOL DIBAGI NOLWahai pujaan hatiAku mencintaimu selaluBagai garis y=xYang perlahan terus naikWahai pujaan hatiPerasaanku tak bisa kuutarakanBagai nol dibagi nolYang tak terdefinisikanNamun engkau hanyalah sebatas -3Yang imajiner dan khayalDan tak bisa kugenggamSerta berada di SEPERTI INFINITYLayaknya x dan yInginku hanya selalu bersamamuSaling berbagi rasaHingga senangnya seperti infinityMungkin bagimu aku seperti bilangan berpangkat nolBiasa tidak istimewa tak berhargaTak ubahnya seperti kurva tertutupTak pernah sempurna di matamuAku tak mengerti...Kenapa vektor hatiku masih terarah untukmu?Mengapa dimensi ruang pikiranku masih terisi namamu?Mengapa proyeksi senyumanmu tak pernah hilang dari ingatankuBaurBaurAku dijerat garis mutlakAku kalah oleh perasaan telakTerperangkap dalam hipotesaMendorongku jatuh ke dalam palungKita bagaikan inverssSaling berlawanan saling berkebalikanBersama perasaan abstrakAku dirundung jengahSeperti dua garis lurusYang tak akan bertemu barang setitikSudahlah, aku lelah dengan bermacam teoremaMungkin memang kita tidak ditakdirkan DAN MATEMATIKAPerjalanan waktu bagaikan stasionerBernilai maksimum ketika dibutuhkanDan bernilai minimum saat diabaikanItulah waktuSeringkali waktu berlariKencang seperti kuda dengan kecepatan tak hinggaTerkadang waktu merangkakSeperti bayi riang yang merangkakWaktu berlari cepatKetika tak ada pemikiranBerapa peluang waktu itu kan berhentiWaktu akan merangakKetika adanya limit waktuWaktu cepat waktu lambatSemua itu nolSemua itu fx dan fx = 17Semua itu sin 180 derajatSemua hanyalah kosongWaktu penentu segalanyaTak ada umur jika waktu tak berjalanTak ada sejarah jika waktu tak merangkakFaktorkanlah waktu sesuai kebutuhanSesungguhnya waktu bernilai maksimumSeperti saya yang baru membuat puisi ini karena rodi genHIDUP ITU HIMPUNAN AMALHidup itu ibarat skala pada petaYang membandingkan antara dunia dan akhirat kitaBerjalanlah sesuai dengan petunjukNyaSemua pilihan aka nada pertanggungjawabannyaPernahkah kita berfikir bahwaSetiap sudut kehidupan kita bernilai ibadah?Kerena kurva kehidupan ini kita yang bebas menentukanDi kuadran manakah kita mau berada?Tegakkan garis kebenaran dalam diriBuat irisan dan himpunan amal sebanyak-banyaknyaKarena seberapa pun konstanta yang adaSemoga tetap membuat amal kita menjadi investasi di hari kemudian nantiDIRIKU PILUAku berlari melingkar sejauh mata memandangMembentuk sudut 45 derajatMenghitung setiap gerakan dalam detikMemaknai langkah seperti membaca aljabarLelahku singgah, peluhku beterbanganTeringat desimal yg kehilanganKu renungkan segala keluh kesahkuAgar tidak sampai memiliki pangkatMalam hari, aku menghitung kejoraMenerka pytagoras seorang diriBerselimut semilir anginBerembus menghangatkan tubuhKITA BUKAN SEGITIGAPerasaanku padamu, bagai limit fungsiBerarti namun tak terdefinisiCintaku seluas lingkaranNamun sedikitpun tak tersampaikanKita bukan segitigaYang memiliki sama rasaNamun, sungguh berartiDirimu dalam hidup iniWarna merah hanya kudapati dalam nilai raporkuTidak dalam rona pipimuBetapa rumit logaritma untukkuNamun kutau, lebih rumit kisah cintaku padamuFLIVEHidup itu hanya sejumlah sin 90Tak seperti ctrl+Z yang bisa dilakukan berkali-kaliHiduplah bagai angka 1 yang selalu adaMenjadi faktor bagi bilangan lainnyaPenuhkan hidupmu bagai kertas buramYang kau gunakan tanpa takut salah tulisJangan biarkan semuanya berakhir tak terdefinisiNilai mutlak lah yang kau kejarTapi doronglah selalu kehidupanmuBahkan hingga mencapai tan 90Namun juga pararelkan setiap faktornyaAgar jangan sampai semuanya bertabrakanBagai TM, yang takkan ditemukan kebenarannyaBuat semuanya sederhana, tak merepotkanKarena dikalkulasikan pun, hasilnya samaJangan pikir terlalu berat kenyataan hidupmuItu tak seberat soal tantangan ukbm smalaMATEMATIKA BUKAN MORALHidup bagai menelusuri grafikBerbagai macam bentukPersamaan dan Dimensi turut ikutBersama mencapai tujuan yang ada Matematika bukan moral Hanya acara dan aturan Bukan sumbu acuan dasar yang patut Entah siapa yang akan memakainya?Waktu berjalanTeringat suatu cara penyesalanDiakhir dengan fungsi objektifKemenangan fisik kegagalan jiwa Bagaimana seterusnya? Kehancuran sebagai pembilang 0 Tak terdefinisikan namun jelas Sebagai garis yang terputus di akhirMATEMATIKA KEHIDUPANHidup ini bagaikan sebuah lingkaranTidak memiliki sudut dan akan selalu berputarTerkadang kita akan merasa berada diatasdan terkadang pula kita akan merasa dibawahibarat bilangan 1 0yang memiliki nilai yg terdefinisjika kita melakukan segala sesuatu dengan ikhlasmaka sesuatu yg kita peroleh akan menjadi tidak terbatastetapi jika kita berbuat salah dalam kehidupan inikita akan merasakan minus dalam menjalani hidupkita harus terus bisa memperbaiki diri kitaagar kehidupan yang kita jalani menjadi pluskita harus selalu berusaha memperoleh yg terbaikibarat bilangan 1-10, kita harus selalu memperoleh 10tetapi meskipun kita sudah memperoleh 10kita tidak boleh sombong, karena bilangan itu tidak memiliki batasmemang hidup kita ini sudah seperti matematikajika terjadi kesalahan sedikit maka semuanya akan salahsemua itu kembali lagi kepada kitabagaimana kita ingin menjalani kehidupan iniHASIL HITUNGKita adalah sum dari setiap hal dan setiap dari yang kita temui dan yang akan kita adalah hasil substraksi dari dari lingkungan, orang, dan ide di sekitar adalah hasil Integer dari tambah dan terbagi oleh pertanyaan dalam oleh tubuh dan, dan bukti adalah perkalian dari keberanian dan rasa kalkulus dan Algebra kini dan adalah trigonometri dari sudut dalam kuadran satu, dimana semua hal bernilai hal yang ada di dalam maupun di luar kita, yang menjalankan menuju hal yang meberi kita maupun kebelakang, berapapun adalah hasil dari hitungan, kita DAN AKHIRAku tak pernah tau harus memulai ini darimanaTak pernah tau pula harus mengakhiri ini bagaimanaSama halnya dengan perasaan iniSeperti persamaan garis lurus yang tak mengenal kata akhirMemang benar tidak pernah ada kata kitaYang ada hanya aku yang menanti dengan penuh harapSama seperti tan 90Perasaan mu memang tak terdefinisikanSedang aku menanti tanpa alasanKalau dipikir pikir lagiMungkin benar kita tak bertakdirSama seperti persamaan nilai mutlakYang selalu menghadap arah yang berbedaJadi telah kuputuskanTuk menutup mata dan berharap kamu bahagiaSama halnya dengan persamaan dengan gradien yang samaKita memang pernah bertemu tapi tidak ditakdirkan untuk bersamaCLEARLY UNDEFINEDHidup, Lingkaran KehidupanSuatu wujud berawal namun tak berakhirBerjalan di tiap sisinya yang bahkan tak tahu sampai manaMembentuk perjalanan infinitifLayaknya semua bilangan yang dibagi nolJuga hasil dari tan90o telah menjawabSemua kembali lagi pada bentuk lingkaran ituApakah semua memang sudah ditakdirkan seperti ini?Layaknya himpunan yang tak terhinggaJuga hasil dari -1 telah menjawabSemua juga tidak jelas banyaknyaSemua yang tak terdefinisi ini bukankah membuat resah?Jawaban kembali pada diri sendiriLangkah yang kita ambil pada roda dunia iniPercayalah akan kepastian masa depanTuhan selalu menyertai langkah kitaAKU, KAMU, DAN TRIGONOMETRIMalam ini....Tepat satu tahun yang laluKala hujan dan sinar bulan menemaniKau dan aku saling mengutarakan rasa ituSebuah pesan singkat menjadi awal rasa itu tumbuhKuingat betul pesan pertama yang aku kirimYa...materi TrigonometriNamun kala itu kuharap engkau tak seperti TrigonometriYang selalu rumit dan kadang demi hari kita lalui bersamaSuka dan duka menjadi pemanis kisah kitaHingga tak terasa senja di ujung tahun telah datangPertanda jalan perpisahan itu datang. Kini.....Hanya jarak dan waktu yang memisahkan kitaMimpi kita untuk menjadi sin 90 telah sirnaNamun, jangan pernah tinggalkan rasaKarena rasa ini akan selalu bernilai tan 90Trigonometri tak serumit yang kukiraSejak kamu mengisi relung yang sunyiSin cos tan seerti kisah iniSelalu bersama walau tak harus SERUMIT CINTAKUPenuh liku Kau bak bilangan positifMengajari hubungan dalam mempercayai seseorangAgar tak jatuh ke rumus yang salahSelama bersama tak ada diskriminan diantara kitaKau adalah sumber inspirasikuMeski berjauhan selalu ada peluang tuk bersamaAku takut akan ada eliminasi diantara kitaKarena tanpamu aku seperti himpunan kosongMemang cintaku tak sebulat lingkaranTak semudah perkalian maupun pembagianTak serapi bentuk barisan bilanganSehingga tak ada peluang untuk mengukur imanCintaku tak setinggi bentuk pangkatApalagi sampai puncak fungsi kuadratNamun aku akan bertekad cintakuAkan ku program linearkanKusadariJalanku kadang rumit bak fungsi limitKadang curam seperti integraltak selurus garis vektorPenuh onak duri seperti trigonometriNamun kuyakiniDirimu akan mensubtitusi cintamuDi suimbu simetri hatikuLEMBARAN USANG Kita adalah sisa dari serpihan hari yang sudah matiSaling mencari celahMelalui baris deret yang cocok untuk menutup kisah piluTerus menerus ditulis dalam lembaran usangDalam variabel yang telah ditakdirkanKita adalah kehancuran cerita romansaCerita yang dikarang dengan segala rumus algoritma hingga logaritmaYang tiada bermaknaYang ditulis indah di bawah cahaya redup rembulanKita selalu lenyap oleh barisan angkaYang tidak tahu kapan akan berakhirTerombang - ambing di atas lautan notasi - notasi dan variabelYang tak bertuanHIDUP TIDAK SELALU INDAH HidupTidak selalu indah, layaknya nilai mutlakYang selalu positifTidak pernah negatifHidup,terasa sangat beratPenuh lika-liku layaknya matematikaBerat, pusing, dan membingungkan hanya untuk mencari huruf xNamunManusia itu ada dua, yakni positif dan negatifIa bisa memilih antara ingin bangkit atau tidakItu semua tergantung dirinyaMereka yang berusahaPeluang berhasilnya tinggiMereka yang tidakSudah pasti gagalKUTULISKAN CINTAKU DALAM MATEMATIKAKUKeindahanmuTerlukis indah dalam skema hatikuKesetiaanmuTak kan pernah terhapuskan oleh titik stasionerNamunCintaku tak dapat terungkapkanDengan nilai ekstremTetapiCintaku seperti stasioner,Yang dapat diungkapkan dengan teoremaKu ingin melukiskan lingkaran dalam hatimuAgar kau tahu, luasnya cintaku padamuDan cintamu tak akan pernahTersubstitusikan oleh ruang dan waktuKarena cintaku dan cintamuAkan selalu menyatu dalam kalbu ku 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 Lihat Fiksiana Selengkapnya

puisi matematika untuk guru